Senin, 20 Maret 2017

Makalah Gametogenesis pada Tumbuhan Tingkat Tinggi


MAKALAH
GAMETOGENESIS PADA TUMBUHAN
TINGKAT TINGGI
Di
S
U
S
U
N
Oleh :
Kelompok 4 :
Julianti
Khuratul Aini
Khairul Husna
Marwazi
Putri Mawaddah
Ulfatul Jazilah
Guru pembimbing :
Linda Wati S.Pd

DINAS PENDIDIKAN DAN OLAHRAGA KOTA LHOKSEUMAWE
TAHUN AJARAN 2016-2017


Kata Pengantar


Assamuallaikum wr.wb
            
            Puji dan syukur tak terlupa kami panjatkan kepada kehadiran allah swt yang telah memberikan nikmat kepada kami untuk mengerjakan dan menyelesaikan tugas makalah gametogenesis tumbuhan tingkat tinggi.
Makalah ini berisikan tentang gametogenesis pada tumbuhan tingkat tinggi.Dengan rendah hati kami mengucap terima kasih kepada Ibu Linda Wati,selaku guru biologi kami.Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi kami.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang.Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kepada ibu untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Lhokseumawe, 3 november 2016









                                    
Daftar Isi


Kata Pengantar_______________________________________________________­­­­                    ii
Daftar Isi______________________________________________________________                    iii
Pendahuluan__________________________________________________________                   iv

BAB I PENDAHULUAN
A.Latar belakang_____________________________________________________                          iv
B.Rumusan masalah_________________________________________________                          iv

BAB II PEMBAHASAN
A.Gametogenesis______________________________________                   1
B.Proses pembentukan gamet (sel kelamin)pada tumbuhan tingkat tinggi       1

BAB III
I.Kesimpulan ________________________________________________________                    4
II.Daftar Pustaka________________________________________________________              5











BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Reproduksi atau perkembangan merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Dengan reproduksi makhluk hidup dapat mempertahankan kelangsungan jenisnya ( spesies) sehngga tidak punah. Reproduksi pada tumbuahan berlangsung secara vegetatif (aseksual atau tidak kawin), generatif (seksual atau kawin), dan metagenesis (vegetatif dan generatif secara bergantian). Seksual pada tumbuhan terjadi pada gimnospermae (tumbuhan biji terbuka) dan agiospermae (tumbuhan berbiji tertutup). Reproduksi aseksual pada tumbuhan dibedakan menjadi gametogenesis, penyerbukan (polinisasi) dan pembuahan (fertilisasi). Gametogenesis adalah peristiwa pembentukan gamet (sel kelamin). Pembentukan spermatozoid disebut dengan spermatogenesis, sedangkan ovum disebut dengan oogenesis. Metagenesis adalah siklus hidup tumbuhan memperlihatkan suatu pergiliran tumbuhan. Siklus hidup tumbuhan terdiri dari fase gametofit dan fase sporofit. Fase gametofit atau fase generatif adalah tahap menghasilkan gamet haploid. Fase sporofit atau fase vegetatif adalah tahap mengahasilkan spora. Gametofit menghasilkan gamet haploid yang menyatu membentuk zigot. Zigot berkembang menjadi spora diploid. Pembelahan sporofit, menghasilkan spora yang menghasilkan generasi gametofit berikutnya.

B.Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud gametogenesis?
2.      Proses pembentukan gamet pada tumbuhan tingkat tinggi?







BAB II PEMBAHASAN
A.Gametogenesis
Gametogenesis adalah proses diploid dan haploid yang mengalami pembelahan sel dan diferensiasi untuk membentuk gamet haploid dewasa. Tergantung dari siklus hidup biologis organisme, gametogenesis dapat terjadi pada pembelahan meiosis gametosit diploid menjadi berbagai gamet atau pada pembelahan mitosis sel gametogen haploid. Contohnya,kejadian meiosis dengan pembentukan gamet kadang kala terpisah.Tanaman berbunga umumnya adalah sporofit.Sporofit menghasilkan bunga dan beberapa sel pada bunga menghasilkan sel induk spora(sel induk megaspore dan sel induk mikrospora)yang diploid,Sel-sel spora tersebut kemudian membelah secara mitosis menghasilkan gametofit (bagian tanaman atau bunga yang menghasilkan gamet)yang haploid. Misalnya Gymnospermae da Angiospermae adalah bunga.Suatu stuktur bunga lengkap terdiri dari alat kelamin betina yang dinamakan putik(pistilium),alat kelamin jantan yang dinamakan benang sari (stamen),dan dilengkapi dengan perhiasan bunga(mahkota bunga dan kelopak bunga ).Putik atau alat kelamin betina tersusun dari bakal buah(ovarium),tangkai putik(stilus),dankepala putik(stigma).Bakal buah terletak di atas atau dibawah dasar bunga.Bakal buah merupakan tempat sel telur berkembang,kemudian diikuti pembuahan dan perkembengan biji.Sruktur bakal buah menyempit menjadi tangkai putik (stilus).Tangkai putik berisi buluh serbuk sari pada saat terjadi penyerbukan.Tangkai putik brujung pada kepala putik.Kepala putik merupakan tempat jatuhnya serbuk sari.Benang sari tersusun dari tangkai sari(filamen)dan kepala sari(anther).Di kepala kantung sari terdapat ruang-ruang sari.Kepala sari merupakan tempat butir-butir serbuk sari(polen)berkembang.gametogenesis ada 2, yaitu spermatogenesis dan oogenesis. Seperti hewan dan manusia, tumbuhan juga membentuk gamet untuk jenisnya pada tumbuhan berbiji, gamet jantan dibentuk dalam gametofit jantan, yaitu kepala sari.
B. Proses pembentukan gamet (sel kelamin)pada tumbuhan tingkat tinggi
a. Mikrosporogenesis
Mikrosporogenesis  adalah pembentukan gamet di dalam organ jantan bunga yang menghasilkan serbuk sari. Dalam mikrosporangium kepala mengandung sari (anther) mikrosporosit terdapat empat (diploid). mikrosporangium. Mikrosporosit ini Setiap mengalami pembelahan meiosis I dan meiosis II. Pembelahan meiosis ini menghasilkan empat mikrospora haploid dan berkelompok menjadi satu yang disebut tetrad. Inti sel setiap mikrospora mengalami pembelahan inti (kariokinesis) sehingga menghasilkan 2 nukleus haploid, yaitu nukleus saluran.
serbuk sari dan nukleus generatif. Setelah serbuk sari terbentuk, nukleus generative mengalami pembelahan mitosis menghasilkan dua nukleus sperma, tetapi tidak diikuti
                                                                                                                                    
sitokinesis. Jadi, satu serbuk sari yang masak mempunyai tiga nukleus haploid, yaitu satu nukleus vegetatif (saluran serbuk sari) dan dua nukleus generatif (sperma).Secara lengkap proses mikrosporogenesis adalah sebagai berikut:
 • Pembelahan meiosis menghasilkan empat mikrospora haploid dan berkelompok menjadi satu yang disebut tetrad. Inti sel setiap mikrospora mengalami pembelahan inti (kariokinesis) sehingga menghasilkan 2 nukleus haploid, yaitu nukleus saluran serbuk sari dan nukleus generatif.Terbentuk dinding pemisah yang memisahkan tiap-tiap nukleus sehingga terbentuk empat sel mikrospora itu disebut tetrad.
 • Tiap-tiap sel mikrospora memisahkan diri namun tetap berada di dalam mikrosporangium.
 • Inti dari sel mikrospora kemudian mengalami pembelahan. Pembelahan ini disebut kariokinesis sehingga tiap-tiap sel mikrospora mempunyai dua inti. Satu inti disebut inti sel tabung (inti vegetatif) dan inti lainnya disebut inti generatif.
 • Sel mikrospora tumbuh menjadi serbuk sari dan sel vegetatif membentuk buluh serbuk sari.
• Sel generatif dalam buluh serbuk sari membelah lagi namun tidak terjadi sitokinesis. Sari satu inti generatif membentuk dua inti generatif yang masing-masing haploid. Kedua intio generatif terbentuk dua inti generatif sperma.dengan demikian di dalam buluh serbuk sari terkandung tiga inti yaitu satu inti vegetatif (inti sel tabung) dan dua inti generatif (inti sperma). Pada saat itu sel mikrospora tumbuh menjadi serbuk sari.
b.Megasporogenesis
Proses ini terjadi di dalam bakal biji tumbuhan. Pada bakal biji awalnya hanya terdapat 1 sel induk megaspora. Sel tersebut kemudian akan membelah secara meiosis (melalui meiosis 1 dan 2) hingga menghasilkan 4 megaspora anakan. Tiga megaspora yang terbentuk akan mereduksi dan mati, sedangkan 1 tetap berkembang hingga akan tumbuh menjadi bakal biji yang sempurna. Dalam megaspora tersebut terdapat 1 inti sel yang nantinya akan menjalani proses megagametogenesis.

c.Megagametogenesis
Proses ini merupakan serangkaian pembelahan inti sel megaspora tanpa disertai dengan pembelahan selnya. Pembelahan tersebut terjadi secara mitosis dan berlangsung 3 kali berturut-turut. Dari awalnya 1 inti sel, membelah secara mitosis 3 kali hingga menghasilkan 8 inti sel. Delapan inti sel tersebut akan bergerak menuju tempatnya masing-masing dan berkembang menjadi bagian yang berbeda-beda. Tiga inti akan bergerak menuju arah mikrofil (bagian bawah) dan berkembang menjadi ovum (tengah) dan 2 sinergid di kanan kirinya. Dua inti sel akan berada di tengah-tengah dan berkembang menjadi inti kandung lembaga sekunder.
Tiga inti sel akan bergerak ke arah khalaza (bagian atas) dan berkembang menjadi antipoda.    
Setelah 8 inti sel tersebut menempati tempatnya masing-masing, akan mulai terbentuk dinding sel yang memisahkannya dengan inti sel yang lain. Dinding sel ini akan memisahkan
            2         
 masing-masing inti sel kecuali pada inti kandung lembaga sekunder yang tetap berdua tidak terpisahkan. Hasil akhir proses ini adalah 7 sel dengan 8 inti sel gamet betina.
Pada pembuahan ganda, terjadi dua pembuahan pada bakal biji angiosperma. Pembuahan pertama terjadi antara avum dengan inti generatif 1 menghasilkan zigot, sedangkan pembuahan kedua terjadi antara inti kandung lembaga sekunder dan inti generatif 2 menghasilkan endosperma atau cadangan makanan. Sinergid dan antipoda yang terbentuk pada bakal biji belum diketahui fungsinya oleh ahli biologi.
Untuk lebih jelas proses pembentukan gamet pada tumbuhan tingkat tinggi perhatikan juga gambar berikut ini:

          

BAB III PENUTUP
            I. Kesimpulan
Kesimpulan Gametogenesis adalah proses diploid dan haploid yang mengalami pembelahan sel dan diferensiasi untuk membentuk gamet haploid dewasa. Tergantung dari siklus hidup biologis organisme, gametogenesis dapat terjadi pada pembelahan meiosis gametosit diploid menjadi berbagai gamet atau pada pembelahan mitosis sel gametogen haploid. Contohnya, tanaman menghasilkan gamet melalui mitosis pada gametofit. Gametofit tumbuh dari spora haploid setelah meiosis spora. Pada gametogenesis pada tumbuhan terjadi pembentukan sel jantan (mikrospora) dan sel betina (megaspora). Mikrosporogenesis adalah pembentukan gamet di dalam organ jantan bunga yang menghasilkan serbuk sari. Megasporogenesis adalah pembentukan gamet betina di dalam bakal buah atau ovarium.




Previous Post
Next Post

2 komentar: