MAKALAH
GAMETOGENESIS PADA TUMBUHAN
TINGKAT TINGGI
Di
S
U
S
U
N
Oleh
:
Kelompok
4 :
Julianti
Khuratul
Aini
Khairul
Husna
Marwazi
Putri
Mawaddah
Ulfatul Jazilah
Guru
pembimbing :
Linda
Wati S.Pd
DINAS PENDIDIKAN DAN OLAHRAGA KOTA
LHOKSEUMAWE
TAHUN AJARAN 2016-2017
Kata Pengantar
Assamuallaikum
wr.wb
Puji dan syukur tak terlupa kami panjatkan kepada
kehadiran allah swt yang telah memberikan nikmat kepada kami untuk mengerjakan
dan menyelesaikan tugas makalah gametogenesis tumbuhan tingkat tinggi.
Makalah ini berisikan tentang gametogenesis
pada tumbuhan tingkat tinggi.Dengan rendah hati kami mengucap terima kasih
kepada Ibu Linda Wati,selaku guru biologi kami.Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman dan juga berguna
untuk menambah pengetahuan bagi kami.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan
karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang.Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
kepada ibu untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Lhokseumawe,
3 november 2016
Daftar Isi
Kata
Pengantar_______________________________________________________ ii
Daftar
Isi______________________________________________________________ iii
Pendahuluan__________________________________________________________ iv
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar
belakang_____________________________________________________ iv
B.Rumusan
masalah_________________________________________________ iv
BAB II
PEMBAHASAN
A.Gametogenesis______________________________________ 1
B.Proses pembentukan gamet (sel kelamin)pada tumbuhan
tingkat tinggi 1
BAB
III
I.Kesimpulan
________________________________________________________ 4
II.Daftar
Pustaka________________________________________________________ 5
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Reproduksi atau perkembangan merupakan salah satu ciri
makhluk hidup. Dengan reproduksi makhluk hidup dapat mempertahankan
kelangsungan jenisnya ( spesies) sehngga tidak punah. Reproduksi pada tumbuahan
berlangsung secara vegetatif (aseksual atau tidak kawin), generatif (seksual
atau kawin), dan metagenesis (vegetatif dan generatif secara bergantian).
Seksual pada tumbuhan terjadi pada gimnospermae (tumbuhan biji terbuka) dan
agiospermae (tumbuhan berbiji tertutup). Reproduksi aseksual pada tumbuhan
dibedakan menjadi gametogenesis, penyerbukan (polinisasi) dan pembuahan
(fertilisasi). Gametogenesis adalah peristiwa pembentukan gamet (sel kelamin).
Pembentukan spermatozoid disebut dengan spermatogenesis, sedangkan ovum disebut
dengan oogenesis. Metagenesis adalah siklus hidup tumbuhan memperlihatkan suatu
pergiliran tumbuhan. Siklus hidup tumbuhan terdiri dari fase gametofit dan fase
sporofit. Fase gametofit atau fase generatif adalah tahap menghasilkan gamet
haploid. Fase sporofit atau fase vegetatif adalah tahap mengahasilkan spora.
Gametofit menghasilkan gamet haploid yang menyatu membentuk zigot. Zigot
berkembang menjadi spora diploid. Pembelahan sporofit, menghasilkan spora yang
menghasilkan generasi gametofit berikutnya.
B.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud gametogenesis?
2. Proses pembentukan gamet pada
tumbuhan tingkat tinggi?
BAB II PEMBAHASAN
Gametogenesis
adalah proses diploid dan haploid yang mengalami pembelahan sel dan
diferensiasi untuk membentuk gamet haploid dewasa. Tergantung dari siklus hidup
biologis organisme, gametogenesis dapat terjadi pada pembelahan meiosis
gametosit diploid menjadi berbagai gamet atau pada pembelahan mitosis sel
gametogen haploid. Contohnya,kejadian meiosis dengan pembentukan gamet
kadang kala terpisah.Tanaman berbunga umumnya adalah sporofit.Sporofit
menghasilkan bunga dan beberapa sel pada bunga menghasilkan sel induk spora(sel
induk megaspore dan sel induk mikrospora)yang diploid,Sel-sel spora tersebut
kemudian membelah secara mitosis menghasilkan gametofit (bagian tanaman atau
bunga yang menghasilkan gamet)yang haploid. Misalnya Gymnospermae da Angiospermae adalah
bunga.Suatu stuktur bunga lengkap terdiri dari alat kelamin betina yang
dinamakan putik(pistilium),alat
kelamin jantan yang dinamakan benang sari (stamen),dan
dilengkapi dengan perhiasan bunga(mahkota bunga dan kelopak bunga ).Putik atau
alat kelamin betina tersusun dari bakal buah(ovarium),tangkai putik(stilus),dankepala
putik(stigma).Bakal buah terletak di
atas atau dibawah dasar bunga.Bakal buah merupakan tempat sel telur
berkembang,kemudian diikuti pembuahan dan perkembengan biji.Sruktur bakal buah
menyempit menjadi tangkai putik (stilus).Tangkai putik berisi buluh serbuk sari
pada saat terjadi penyerbukan.Tangkai putik brujung pada kepala putik.Kepala
putik merupakan tempat jatuhnya serbuk sari.Benang sari tersusun dari tangkai
sari(filamen)dan kepala sari(anther).Di kepala kantung sari terdapat
ruang-ruang sari.Kepala sari merupakan tempat butir-butir serbuk sari(polen)berkembang.gametogenesis ada 2, yaitu spermatogenesis dan
oogenesis. Seperti hewan dan manusia, tumbuhan juga membentuk gamet untuk
jenisnya pada tumbuhan berbiji, gamet jantan dibentuk dalam gametofit jantan,
yaitu kepala sari.
B. Proses pembentukan gamet (sel
kelamin)pada tumbuhan tingkat tinggi
a. Mikrosporogenesis
Mikrosporogenesis adalah pembentukan gamet di dalam organ
jantan bunga yang menghasilkan serbuk sari. Dalam mikrosporangium kepala
mengandung sari (anther) mikrosporosit terdapat empat (diploid).
mikrosporangium. Mikrosporosit ini Setiap mengalami pembelahan meiosis I dan
meiosis II. Pembelahan meiosis ini menghasilkan empat mikrospora haploid dan
berkelompok menjadi satu yang disebut tetrad. Inti sel setiap mikrospora
mengalami pembelahan inti (kariokinesis) sehingga menghasilkan 2 nukleus
haploid, yaitu nukleus saluran.
serbuk sari dan nukleus generatif. Setelah serbuk sari
terbentuk, nukleus generative mengalami pembelahan mitosis menghasilkan dua
nukleus sperma, tetapi tidak diikuti
sitokinesis. Jadi, satu serbuk sari yang masak mempunyai tiga
nukleus haploid, yaitu satu nukleus vegetatif (saluran serbuk sari) dan dua
nukleus generatif (sperma).Secara lengkap proses mikrosporogenesis adalah
sebagai berikut:
• Pembelahan meiosis menghasilkan empat
mikrospora haploid dan berkelompok menjadi satu yang disebut tetrad. Inti sel
setiap mikrospora mengalami pembelahan inti (kariokinesis) sehingga
menghasilkan 2 nukleus haploid, yaitu nukleus saluran serbuk sari dan nukleus
generatif.Terbentuk dinding pemisah yang memisahkan tiap-tiap nukleus sehingga
terbentuk empat sel mikrospora itu disebut tetrad.
• Tiap-tiap sel mikrospora memisahkan diri
namun tetap berada di dalam mikrosporangium.
• Inti dari sel mikrospora kemudian mengalami
pembelahan. Pembelahan ini disebut kariokinesis sehingga tiap-tiap sel
mikrospora mempunyai dua inti. Satu inti disebut inti sel tabung (inti
vegetatif) dan inti lainnya disebut inti generatif.
• Sel mikrospora tumbuh menjadi serbuk sari
dan sel vegetatif membentuk buluh serbuk sari.
• Sel generatif dalam buluh serbuk
sari membelah lagi namun tidak terjadi sitokinesis. Sari satu inti generatif
membentuk dua inti generatif yang masing-masing haploid. Kedua intio generatif
terbentuk dua inti generatif sperma.dengan demikian di dalam buluh serbuk sari
terkandung tiga inti yaitu satu inti vegetatif (inti sel tabung) dan dua inti
generatif (inti sperma). Pada saat itu sel mikrospora tumbuh menjadi serbuk
sari.
b.Megasporogenesis
Proses ini terjadi di dalam bakal biji tumbuhan. Pada bakal biji
awalnya hanya terdapat 1 sel induk megaspora. Sel tersebut kemudian akan
membelah secara meiosis (melalui meiosis 1 dan 2) hingga menghasilkan 4
megaspora anakan. Tiga megaspora yang terbentuk akan mereduksi dan mati,
sedangkan 1 tetap berkembang hingga akan tumbuh menjadi bakal biji yang
sempurna. Dalam megaspora tersebut terdapat 1 inti sel yang nantinya akan
menjalani proses megagametogenesis.
c.Megagametogenesis
Proses
ini merupakan serangkaian pembelahan inti sel megaspora tanpa disertai dengan
pembelahan selnya. Pembelahan tersebut terjadi secara mitosis dan berlangsung 3
kali berturut-turut. Dari awalnya 1 inti sel, membelah secara mitosis 3 kali
hingga menghasilkan 8 inti sel. Delapan inti sel tersebut akan bergerak menuju
tempatnya masing-masing dan berkembang menjadi bagian yang berbeda-beda. Tiga
inti akan bergerak menuju arah mikrofil (bagian bawah) dan berkembang menjadi
ovum (tengah) dan 2 sinergid di kanan kirinya. Dua inti sel akan berada di
tengah-tengah dan berkembang menjadi inti kandung lembaga sekunder.
Tiga inti sel akan
bergerak ke arah khalaza (bagian atas) dan berkembang menjadi antipoda.
Setelah
8 inti sel tersebut menempati tempatnya masing-masing, akan mulai terbentuk
dinding sel yang memisahkannya dengan inti sel yang lain. Dinding sel ini akan
memisahkan
2
masing-masing inti sel kecuali pada inti
kandung lembaga sekunder yang tetap berdua tidak terpisahkan. Hasil akhir
proses ini adalah 7 sel dengan 8 inti sel gamet betina.
Pada pembuahan ganda, terjadi dua pembuahan pada bakal biji angiosperma. Pembuahan pertama terjadi antara avum dengan inti generatif 1 menghasilkan zigot, sedangkan pembuahan kedua terjadi antara inti kandung lembaga sekunder dan inti generatif 2 menghasilkan endosperma atau cadangan makanan. Sinergid dan antipoda yang terbentuk pada bakal biji belum diketahui fungsinya oleh ahli biologi.
Pada pembuahan ganda, terjadi dua pembuahan pada bakal biji angiosperma. Pembuahan pertama terjadi antara avum dengan inti generatif 1 menghasilkan zigot, sedangkan pembuahan kedua terjadi antara inti kandung lembaga sekunder dan inti generatif 2 menghasilkan endosperma atau cadangan makanan. Sinergid dan antipoda yang terbentuk pada bakal biji belum diketahui fungsinya oleh ahli biologi.
Untuk
lebih jelas proses pembentukan gamet pada tumbuhan tingkat tinggi perhatikan
juga gambar berikut ini:
BAB III
PENUTUP
I.
Kesimpulan
Kesimpulan Gametogenesis adalah proses diploid
dan haploid yang mengalami pembelahan sel dan diferensiasi untuk membentuk
gamet haploid dewasa. Tergantung dari siklus hidup biologis organisme,
gametogenesis dapat terjadi pada pembelahan meiosis gametosit diploid menjadi
berbagai gamet atau pada pembelahan mitosis sel gametogen haploid. Contohnya,
tanaman menghasilkan gamet melalui mitosis pada gametofit. Gametofit tumbuh
dari spora haploid setelah meiosis spora. Pada gametogenesis pada tumbuhan
terjadi pembentukan sel jantan (mikrospora) dan sel betina (megaspora).
Mikrosporogenesis adalah pembentukan gamet di dalam organ jantan bunga yang
menghasilkan serbuk sari. Megasporogenesis adalah pembentukan gamet betina di
dalam bakal buah atau ovarium.
tolong daftar pustakanya dong
BalasHapusmohon maaf, saya benar² lupa
BalasHapus