Jumat, 16 Februari 2018

Makalah Sistem Pelumas pada Motor 2 Tak


MAKALAH
SISTEM PELUMASAN PADA MOTOR 2 TAK
DISUSUN :
O
L
E
H
                         NAMA                 : MARWAZI
                         NIM                     : ____________
                JURUSAN           : TEKNIK MESIN
                        PEMBIMBING   : ______________




KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
2017/2018

KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
            Puji syukur penulis ucapkan kepada Sang Khalik yang telah memberikan kudrah dan iradahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Salawat dan salam tak lupa juga penulis sampaikan kepada junjugan alam Nabi Besar Muhammad Saw. Yang telah membawa kita dari zaman kebodohan sampai kepada zaman yang berakhlak mulia.
            Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, dengan hati yang sangat lapang penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi penyempurnaan dan sebagai bahan instropeksi demi kemajuan kita bersama dimasa yang akan datang.
            Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak _______________ selaku pembimbing pembuatan makalah ini, dan juga kepada rekan-rekan yang telah bekerja sama. Akhirnya penulis mohon maaf atas kekurangan dalam menyelesaikan laporan ini.
            Lhokseumawe, 15 juni 2017          
Penulis,                                            

Marwazi                                           

Daftar Isi


Kata Pengantar_______________________________________________________­­­­                    ii
Daftar Isi______________________________________________________________                    iii
Pendahuluan__________________________________________________________                   iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang_____________________________________________________                          iv
1.2 Rumusan masalah_________________________________________________                          iv

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sistem pelumasan __________________________________________________                         1
2.2 Prinsip kerja sistem pelumasan ___________________________________                        1
2.3 Fungsi pelumasan __________________________________________________                        2
2.4 Sistem Pelumasan Pada Motor 2 Tak _____________________________                        3
BAB III
I.Kesimpulan ___________________________________________________________                           
II.Daftar Pustaka________________________________________________________                          


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Perkembangan zaman yang semakin pesat, menuntut adanya kemajuan didalam segala bidang terutam dalam bidang teknologi. Kemajuan di dalam bidang teknologi ini memudahkan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan. Salah satu bidang teknologi yang mengalami kemajuan adalah otomotif. Kemajuan didalam bidang ini dapat kita lihat pada kendaraan-kendaraan sekarang selalu ingin meningkatkan rasa kenyamanan, keamanan, dan ramah terhadap lingkungan. Usaha didalam peningkatan rasa kenyamanan, keamanan, dan ramah terhadap lingkungan salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas sistem pelumasan. Kualitas sistem pelumasan yang baik dapat membuat mesin menjadi lebih awet dan kinerja mesin juga lebih baik. Sebaliknya, kualitas sistem pelumasan yang tidak baik dapat menjadikan mesin menjadi lebih cepat mengalami kerusakan dan kinerja mesin tidak optimal. Pelumasan memiliki suatu kompenen yang saling bergesekan yaitu sebagai pengaman agar tidak terjadi kerusakan yang fatal. Pelumasan memiliki fungsi dan guna yang sangat menentukan panjang pendeknya umur mesin. Fungsi dari pelumasan itu sendiri adalah mengurangi adanya gesekan antara metal dan komponen-komponen mesin lainnya sehingga dapat meminimalkan resiko terjadinya kerusakan pada mesin. Sedangkan pelumasan itu sendiri berguna untuk mencegah atau mengurangi terjadinya keausan pada kompenen-kompenen mesin yang saling bergesekan. Sistem pelumasan berguna untuk melumasi bagian-bagian yang bergesr satu sama lainnya. Torak bergerak pulang-balik (atau naik turun). Hal itu berakibat terjadi pergeseran torak dengan dinding slinder, demikian pula terjadi pergeseran antara pen torak dengan batang torak, pen engkol dengan engkol, poros engkol dengan landasan (bearing, lager). Tempat pergeseran tersebut tidak halus, tetapi ada kekasarann atau benjolan (terlihat dalam loupe), maka perlu pelumasan. Dengan adanya minyak pelumas, maka yang terjadi nantinya adalah pergeseran antara minyak pelumas dengan logam. Minyak pelumas harus memiliki sifat-sifat tertentu, agar tetap eksis ketika pergeseran terjadi, sehingga memungkinkan terjadi pelumasan yang sebaik-baiknya.
1.2  Perumusan masalah
Melihat dari minimnya pengetahuan peserta didik berkenaan dengan pengertian, fungsi, serta cara kerja sistem pelumasan pada umumnya dan sistem pelumasan tekan, pompa oli, saringan oli pada sistem pelumasan pada khususnya. Dengan itu pada makalah ini akan menjelaskan secara detail  mekanisme mulai dari dasar yang berhubungan dengan sistem pelumasan pada mesin motor bakar. Untuk itu, dengan terbentuknya makalah “sistem pelumasan pada motor 2 tak” para peserta didik mampu menjelaskan serta mengaplikasikan didalam dunia pendidikan maupun ditengah-tengah masyarakat.
Setelah mengetahui permasalahan tentang mesin motor bakar khususnya pada sistem pelumasan, maka peserta didik harus mampu menjelaskan hal-hal dibawah ini, seperti :
1.      Hakikat sistem pelumasan.
2.      Prinsip kerja sistem pelumasan.
3.      Fungsi pelumasan
4.      Sistem pelumasan pada motor 2 tak.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem pelumasan
            Pelumasan memegang peranan penting dalam desain dan operasi semua mesin otomotif. Umur dan service yang diberikan oleh motor tergantung pada perhatian yang kita berikan pada pelumasannya. Pada motor bakar, pelumasan bahkan lebih sulit dibanding pada  mesin-mesin lainnya, karena disini terdapat panas terutama di sekitar torak dan slinder, sebagai akibat ledakan dalam ruang pembakaran. Tujuan utama dari pelumasan setiap peralatan mekanisme adalah untuk melenyapkan gesekan, keausan dan kehilangan daya. Tujuan lain dari pelumasan pada motor bakar adalah :
1.      Menyerap dan memindahkan panas.
2.      Sebagai penyekat lubang antara torak dan slinder sehingga tekanan tidak bocor dari ruang pembakaran.
3.      Sebagai bantalan untuk merendam suara berisik  dari bagian-bagian yang bergerak. Pada sistem pelumasan terdapat beberapa macam sistem yang saling melengkapi agar terjadinya pelumasan yang baik didalam suatu kendaraan.

2.2 Prinsip kerja sistem pelumasan
            Oli diangkat dari bak oli (charter), oleh suatu sedotan,dari pompa oli yang digerakkan oleh perputaran roda gerigi yang dikoperlkan dengan perputaran proses engkol, melalui pipa hisap. Dari pompa oli, disalurkan melalui pipa pembagi, kemudian dialirkan ke suatu media pendinginan yang berupa pipa pembagi, kemudian dialirkan ke suatu media pendinginan yang berupa pipa penunjang melingkar satu setengah (1  ) lingkar dengan dinding bersirip untuk memperluas permukaan  pipa sehingga  proses pendinginan lebih lancar dari udara sekitarnya atau berupa radiator oli atau tanpa kedua sistem pendinginan tersebut, tergantung dari kapasitas diesel. Dalam hal terakhir ini oli hanya disalurkan ke dalam pipa yang cukup pendek saja ( y pass). Dari ini kotoran oli yang mungkin terbawa, baik dari luar maupun sirkulasi yang  didalam mesin sendiri. Sistem pelumasan pada Rosker Arm dari klep didapatkan dari camp shaft, tappel dan push rod langsung menembus baud pengatur jarak Rosker Arm (Rosker Arm Bearing )kemudian menetes keluar sejenak ditampung bak per klep ; melalui celah antara push rod dan pipa pelindung posh rod, oli melingkar ke bawah menuju bak charter. Untuk pelumasan ada metal-metal dan juga dinding-dinding slinder, oli disalurkan melalui pipa kapiler yang terdapat dalam dinding charter (crank case )juga masuk kedalam pipa yang sejenis dengan crank case.
2.3 Fungsi Pelumasan
Mengurangi gesekan
Mesin sepeda motor terdiri dari beberapa kompenen, terdapat kompenen yang diam dan ada yang bergerak. Gerakan kompenen satu dengan yang lain akan menimbulkan gesekan, dan gesekan akan mengurangi tenaga, menimbulkan keausan, menghasilkan kotoran dan panas. Guna mengurangi gesekan maka antara bagian yang bergesekan dilapisi oli pelumas (oil film).
Sebagai peredam
Piston, batang piston dan poros engkol merupakan bagian mesin menerima gaya yang berfluktuasi, sehingga saat menerima gaya tekan yang besar memungkinkan menimbulkan benturan yang keras dan menimbulkan suara berisik. Pelumasan berfungsi untuk melapisi antara bagian tersebut dan meredam benturan yang terjadi sehingga suara mesin lebih halus.
Sebagai anti karat
            Sistem pelumas berfungsi untuk melapisi logam dengan oli, sehingga mencegah kontak langsung antar logam dengan udara maupun air dan terbentuknya karat dapat dihindari.

Bagian bagian yang penting dari mobil yang memerlukan pelumasan ialah :
a)     Dinding slinder dan torak.
b)     Bantalan poros engkol dan batang penggerak.
c)      Mekanisme katup.
d)     Pena poros.
e)     Kipas angin.
f)       Pompa.
g)     Mekanisme pengapian.

2.4 Sistem Pelumasan Pada Motor 2 Tak
Secara umum terbagi menjadi 2, yaitu:
1.     Pelumasan dicampur langsung / Premix lubrication
Pada pelumasan sistem ini bensin dan oli samping dicampur terlebih dahulu. Namun, sistem ini sudah ditinggalkan karena pada kecepatan rendah dan menengah oli samping terlalu banyak sehingga akan menghasilkan.
-          Gas buang berasap
-          Cepat terbentuk karbon
-          Oli harus dicampur bahan bakar terlebih dahulu sehingga tidak efektif
-          Kebutuhan oli tidak bisa disesuaikan dengan putaran mesin sehingga lebih boros.

2.      Sistem pelumasan terpisah

Pada sistem ini oli samping ditempatkan pada wadah tersendiri dan terpisah dengan tangki bahan bakar. Untuk mengalirkan bahan bakar digunakan pompa oli. Jenis ini efektif karena kebutuhan oli dapat disesuaikan dengan kebutuhan mesin. Suplai oli samping juga dapat diatur sesuai dengan karakter mesin. Jumlah oli yang terkontrol dapat mengurangi asap pembuangan, mengurangi pembentukan karbon, mengurangi pemakaian oli yang berlebihan dan lebih praktis karena tidak perlu mencampurr terlebih dahulu. Dengan adanya sistem pelumasan seperti ini dapat menghasilkan pelumasan yang lebih baik dan tidak perlu lagi diragukan perbandingannya. Sehingga berpengaruh  terhadap daya tahan mesin.

BAB III
PENUTUP
            Kesimpulan
            Sistem pelumasan adalah sistem pendukung yang sangat penting bagi suatu mesin agar bisa bekerja optimal dan memiliki daya tahan yang bagus, didalam kompenen mesin banyak sekali persinggungan dua logam yang saling bergesekan oleh karena itu dibutuhkan pelumasan yang bagus untuk mendukung kinerjanya.

Fungsi lain sistem pelumasan (oli)
1.      Oli harus membentuk lapisan antara dua logam untuk mencegah kontak secara langsung antara dua permukaan logam sehingga bisa mengurangi keausan dan panas yang berlebihan.
2.      Oli mendinginkan bagian mesin lain.
3.      Berfungsi sebagai seal antara piston dan lubang dinding slinder.
4.      Mengeluarkan kotoran-kotoran dari bagian mesin.
5.      Mencegah karat pada bagian mesin.
Ada beberapa tipe sistem pelumasan diantaranya, sistem tekanan penuh, sistem percikan dan sistem kombinasi yaitu perpaduan sistem tekanan dan percikan untuk gambar disamping memperlihatkan sistem pelumasan dengan tekanan. Ada beberapa tipe sistem pelumasan diantaranya, sistem tekanan penuh, sistem percikan dan sistem kombinasi yaituperpauan sistem tekanan dan percikan.
            Saran
            Di harapkan untuk para mahasiswa untuk lebih mendalami mengenai sistem pelumasan itu sendiri agar bisa lebih bermanfaat bagi pengaplikasian didunia industri.


DAFTAR PUSTAKA
http://amatjutawan.wordpress.com/
Previous Post
Next Post

0 komentar: