MAKALAH
SISTEM
PELUMASAN PADA MOTOR 2 TAK
DISUSUN :
O
L
E
H
NAMA : MARWAZI
NIM : ____________
JURUSAN : TEKNIK MESIN
PEMBIMBING : ______________
KEMENTRIAN
RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK
NEGERI LHOKSEUMAWE
2017/2018
KATA
PENGANTAR
Dengan
nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Puji syukur penulis ucapkan kepada
Sang Khalik yang telah memberikan kudrah dan iradahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Salawat dan salam tak lupa juga penulis sampaikan
kepada junjugan alam Nabi Besar Muhammad Saw. Yang telah membawa kita dari
zaman kebodohan sampai kepada zaman yang berakhlak mulia.
Dalam penulisan makalah ini, penulis
menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu,
dengan hati yang sangat lapang penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca yang bersifat membangun demi penyempurnaan dan sebagai bahan
instropeksi demi kemajuan kita bersama dimasa yang akan datang.
Ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada Bapak _______________ selaku pembimbing pembuatan makalah ini,
dan juga kepada rekan-rekan yang telah bekerja sama. Akhirnya penulis mohon
maaf atas kekurangan dalam menyelesaikan laporan ini.
Lhokseumawe,
15 juni 2017
Penulis,
Marwazi
Daftar Isi
Kata
Pengantar_______________________________________________________
ii
Daftar Isi______________________________________________________________
iii
Pendahuluan__________________________________________________________
iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang_____________________________________________________
iv
1.2 Rumusan
masalah_________________________________________________
iv
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sistem pelumasan __________________________________________________
1
2.2 Prinsip kerja sistem pelumasan
___________________________________ 1
2.3 Fungsi pelumasan
__________________________________________________ 2
2.4 Sistem Pelumasan Pada Motor 2 Tak
_____________________________ 3
BAB III
I.Kesimpulan
___________________________________________________________
II.Daftar
Pustaka________________________________________________________
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Perkembangan
zaman yang semakin pesat, menuntut adanya kemajuan didalam segala bidang
terutam dalam bidang teknologi. Kemajuan di dalam bidang teknologi ini
memudahkan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan. Salah satu bidang
teknologi yang mengalami kemajuan adalah otomotif. Kemajuan didalam bidang ini
dapat kita lihat pada kendaraan-kendaraan sekarang selalu ingin meningkatkan
rasa kenyamanan, keamanan, dan ramah terhadap lingkungan. Usaha didalam
peningkatan rasa kenyamanan, keamanan, dan ramah terhadap lingkungan salah
satunya adalah dengan meningkatkan kualitas sistem pelumasan. Kualitas sistem
pelumasan yang baik dapat membuat mesin menjadi lebih awet dan kinerja mesin
juga lebih baik. Sebaliknya, kualitas sistem pelumasan yang tidak baik dapat
menjadikan mesin menjadi lebih cepat mengalami kerusakan dan kinerja mesin
tidak optimal. Pelumasan memiliki suatu kompenen yang saling bergesekan yaitu
sebagai pengaman agar tidak terjadi kerusakan yang fatal. Pelumasan memiliki
fungsi dan guna yang sangat menentukan panjang pendeknya umur mesin. Fungsi
dari pelumasan itu sendiri adalah mengurangi adanya gesekan antara metal dan
komponen-komponen mesin lainnya sehingga dapat meminimalkan resiko terjadinya
kerusakan pada mesin. Sedangkan pelumasan itu sendiri berguna untuk mencegah
atau mengurangi terjadinya keausan pada kompenen-kompenen mesin yang saling
bergesekan. Sistem pelumasan berguna untuk melumasi bagian-bagian yang bergesr
satu sama lainnya. Torak bergerak pulang-balik (atau naik turun). Hal itu
berakibat terjadi pergeseran torak dengan dinding slinder, demikian pula
terjadi pergeseran antara pen torak dengan batang torak, pen engkol dengan
engkol, poros engkol dengan landasan (bearing, lager). Tempat pergeseran
tersebut tidak halus, tetapi ada kekasarann atau benjolan (terlihat dalam
loupe), maka perlu pelumasan. Dengan adanya minyak pelumas, maka yang terjadi
nantinya adalah pergeseran antara minyak pelumas dengan logam. Minyak pelumas
harus memiliki sifat-sifat tertentu, agar tetap eksis ketika pergeseran
terjadi, sehingga memungkinkan terjadi pelumasan yang sebaik-baiknya.
1.2 Perumusan masalah
Melihat
dari minimnya pengetahuan peserta didik berkenaan dengan pengertian, fungsi,
serta cara kerja sistem pelumasan pada umumnya dan sistem pelumasan tekan,
pompa oli, saringan oli pada sistem pelumasan pada khususnya. Dengan itu pada
makalah ini akan menjelaskan secara detail
mekanisme mulai dari dasar yang berhubungan dengan sistem pelumasan pada
mesin motor bakar. Untuk itu, dengan terbentuknya makalah “sistem pelumasan
pada motor 2 tak” para peserta didik mampu menjelaskan serta mengaplikasikan
didalam dunia pendidikan maupun ditengah-tengah masyarakat.
Setelah
mengetahui permasalahan tentang mesin motor bakar khususnya pada sistem
pelumasan, maka peserta didik harus mampu menjelaskan hal-hal dibawah ini,
seperti :
1. Hakikat
sistem pelumasan.
2. Prinsip
kerja sistem pelumasan.
3. Fungsi
pelumasan
4. Sistem
pelumasan pada motor 2 tak.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem pelumasan
Pelumasan
memegang peranan penting dalam desain dan operasi semua mesin otomotif. Umur
dan service yang diberikan oleh motor tergantung pada perhatian yang kita
berikan pada pelumasannya. Pada motor bakar, pelumasan bahkan lebih sulit
dibanding pada mesin-mesin lainnya,
karena disini terdapat panas terutama di sekitar torak dan slinder, sebagai
akibat ledakan dalam ruang pembakaran. Tujuan utama dari pelumasan setiap
peralatan mekanisme adalah untuk melenyapkan gesekan, keausan dan kehilangan
daya. Tujuan lain dari pelumasan pada motor bakar adalah :
1. Menyerap
dan memindahkan panas.
2. Sebagai
penyekat lubang antara torak dan slinder sehingga tekanan tidak bocor dari ruang
pembakaran.
3. Sebagai
bantalan untuk merendam suara berisik
dari bagian-bagian yang bergerak. Pada sistem pelumasan terdapat
beberapa macam sistem yang saling melengkapi agar terjadinya pelumasan yang
baik didalam suatu kendaraan.
2.2
Prinsip kerja sistem pelumasan
Oli diangkat dari bak oli (charter),
oleh suatu sedotan,dari pompa oli yang digerakkan oleh perputaran roda gerigi yang
dikoperlkan dengan perputaran proses engkol, melalui pipa hisap. Dari pompa
oli, disalurkan melalui pipa pembagi, kemudian dialirkan ke suatu media
pendinginan yang berupa pipa pembagi, kemudian dialirkan ke suatu media
pendinginan yang berupa pipa penunjang melingkar satu setengah (1 ) lingkar dengan dinding bersirip untuk
memperluas permukaan pipa sehingga proses pendinginan lebih lancar dari udara
sekitarnya atau berupa radiator oli atau tanpa kedua sistem pendinginan
tersebut, tergantung dari kapasitas diesel. Dalam hal terakhir ini oli hanya
disalurkan ke dalam pipa yang cukup pendek saja ( y pass). Dari ini kotoran oli
yang mungkin terbawa, baik dari luar maupun sirkulasi yang didalam mesin sendiri. Sistem pelumasan pada
Rosker Arm dari klep didapatkan dari camp shaft, tappel dan push rod langsung
menembus baud pengatur jarak Rosker Arm (Rosker Arm Bearing )kemudian menetes
keluar sejenak ditampung bak per klep ; melalui celah antara push rod dan pipa
pelindung posh rod, oli melingkar ke bawah menuju bak charter. Untuk pelumasan
ada metal-metal dan juga dinding-dinding slinder, oli disalurkan melalui pipa
kapiler yang terdapat dalam dinding charter (crank case )juga masuk kedalam
pipa yang sejenis dengan crank case.
2.3
Fungsi Pelumasan
Mengurangi
gesekan
Mesin
sepeda motor terdiri dari beberapa kompenen, terdapat kompenen yang diam dan
ada yang bergerak. Gerakan kompenen satu dengan yang lain akan menimbulkan gesekan,
dan gesekan akan mengurangi tenaga, menimbulkan keausan, menghasilkan kotoran
dan panas. Guna mengurangi gesekan maka antara bagian yang bergesekan dilapisi
oli pelumas (oil film).
Sebagai
peredam
Piston,
batang piston dan poros engkol merupakan bagian mesin menerima gaya yang
berfluktuasi, sehingga saat menerima gaya tekan yang besar memungkinkan
menimbulkan benturan yang keras dan menimbulkan suara berisik. Pelumasan
berfungsi untuk melapisi antara bagian tersebut dan meredam benturan yang
terjadi sehingga suara mesin lebih halus.
Sebagai
anti karat
Sistem pelumas berfungsi untuk
melapisi logam dengan oli, sehingga mencegah kontak langsung antar logam dengan
udara maupun air dan terbentuknya karat dapat dihindari.
Bagian
bagian yang penting dari mobil yang memerlukan pelumasan ialah :
a) Dinding
slinder dan torak.
b) Bantalan
poros engkol dan batang penggerak.
c) Mekanisme
katup.
d) Pena
poros.
e) Kipas
angin.
f) Pompa.
g) Mekanisme
pengapian.
2.4
Sistem Pelumasan Pada Motor 2 Tak
Secara
umum terbagi menjadi 2, yaitu:
1.
Pelumasan
dicampur langsung / Premix lubrication
Pada
pelumasan sistem ini bensin dan oli samping dicampur terlebih dahulu. Namun,
sistem ini sudah ditinggalkan karena pada kecepatan rendah dan menengah oli
samping terlalu banyak sehingga akan menghasilkan.
-
Gas
buang berasap
-
Cepat
terbentuk karbon
-
Oli
harus dicampur bahan bakar terlebih dahulu sehingga tidak efektif
-
Kebutuhan
oli tidak bisa disesuaikan dengan putaran mesin sehingga lebih boros.
2.
Sistem pelumasan terpisah
Pada
sistem ini oli samping ditempatkan pada wadah tersendiri dan terpisah dengan
tangki bahan bakar. Untuk mengalirkan bahan bakar digunakan pompa oli. Jenis
ini efektif karena kebutuhan oli dapat disesuaikan dengan kebutuhan mesin.
Suplai oli samping juga dapat diatur sesuai dengan karakter mesin. Jumlah oli yang
terkontrol dapat mengurangi asap pembuangan, mengurangi pembentukan karbon,
mengurangi pemakaian oli yang berlebihan dan lebih praktis karena tidak perlu
mencampurr terlebih dahulu. Dengan adanya sistem pelumasan seperti ini dapat menghasilkan
pelumasan yang lebih baik dan tidak perlu lagi diragukan perbandingannya.
Sehingga berpengaruh terhadap daya tahan
mesin.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem pelumasan adalah sistem
pendukung yang sangat penting bagi suatu mesin agar bisa bekerja optimal dan
memiliki daya tahan yang bagus, didalam kompenen mesin banyak sekali
persinggungan dua logam yang saling bergesekan oleh karena itu dibutuhkan
pelumasan yang bagus untuk mendukung kinerjanya.
Fungsi
lain sistem pelumasan (oli)
1.
Oli harus membentuk
lapisan antara dua logam untuk mencegah kontak secara langsung antara dua
permukaan logam sehingga bisa mengurangi keausan dan panas yang berlebihan.
2.
Oli mendinginkan bagian
mesin lain.
3.
Berfungsi sebagai seal
antara piston dan lubang dinding slinder.
4.
Mengeluarkan
kotoran-kotoran dari bagian mesin.
5.
Mencegah karat pada
bagian mesin.
Ada beberapa tipe sistem pelumasan diantaranya, sistem
tekanan penuh, sistem percikan dan sistem kombinasi yaitu perpaduan sistem
tekanan dan percikan untuk gambar disamping memperlihatkan sistem pelumasan
dengan tekanan. Ada beberapa tipe sistem pelumasan diantaranya, sistem tekanan
penuh, sistem percikan dan sistem kombinasi yaituperpauan sistem tekanan dan
percikan.
Saran
Di harapkan untuk para mahasiswa
untuk lebih mendalami mengenai sistem pelumasan itu sendiri agar bisa lebih
bermanfaat bagi pengaplikasian didunia industri.
DAFTAR PUSTAKA
http://amatjutawan.wordpress.com/
0 komentar: