Sebuah Negara besar dengan jumlah penduduk begitu banyak, kekayaan alam yang begitu melimpah, sumberdaya manusia yang memadai, dan Kebudayaan yang beragam-ragam. Bisa dikatakan ia adalah sebuah tempat yang dijadikan asal muasal sumber rezeki untuk sesaat ini. Penulis disini akan membahas sedikit editorial tentang kekacauan yang terjadi di Indonesia dipenghujung tahun 2019 yang semakin parah ini. Semoga bisa menjadi bahan pertimbangan dan diterima oleh banyak golongan.
Pertama-tama mari kita ibaratkan Indonesia ini sebagai sebuah rumah tangga. Jika Rumah tangga ini mempuyai segalanya istri cantic suami ganteng harta banyak anak ada dan baik-baik. Maka apakah ada kekacauan ? tentunya tidak. Tapi apabila rumah tangga ini mempunyai segalanya harta banyak namun orang didalamnya adalah istri tukang selingkuh, suami tukang pemabuk penjilat penzina, anak tak jauh dari buahnya tentu saja akan adal malapetakanya. Setelah selesai membahas ibarat maka penulis akan mencoba menganalisa apa yang terjadi di Indonesia saat ini. Saat ini Indonesia sedang dipimpin oleh seorang pemimpin yang tidak terlalu dekat dengan rakyat dan tidak terlalu dikenal rakyat tapi mengatakan dirinya merakyat dengan sesaat dengan jasa sebuah media. Ia tidak mengenal dekat hati rakyat tapi memiliki sifat sok rakyat. Mari penulis akan memperkenalkan namanya adalah Jokowi dodo. Yang terkenal namanya sekarang diseluruh persada nusantara dengan berbagai janji kampanye dengan perkataan manis dibibirnya namun perbuatannya menyakitkan hati semua. Dibalik ketenarannya ia didukung oleh seseorang penyakit hati rakyat aceh yaitu Ibu Megawati pemiliki partai banteng dengan tanduk dikepalanya. Namun yang penulis bahas disini bukan masalah asal muasal karakter mereka. Namun yang akan penulis bahas disini adalah teka-teki di negara kita.
1. Dari masa jabatannya di tahun 2014, ia telah berhasil memusnahkan sedikit demi sedikit kecerdasan anak bangsa. Sampai sekarang ini berbagai kerusuhan telah ia perbuatkan. Jokowi lebih bisa kita lihat dari sifatnya ia lebih tunduk kepada cina dan lebih banyak mengancam rakyatnya.
2. System pemerintahannya tidak suka dikritik bahkan polisi dibiarkan penembakan secara sembarangan oleh seorang Jendral polisi Tito Karnavian bisa kita ibaratkan sebagai tangan kanan Jokowi di negara saat ini. Buktinya mahasiswa yang bernama Randi yang dikenal baik ditembak oleh polisi dengan tembakan didadanya. Danjuga seorang lagi bernama Muhammad Yusuf kardawi yg juga gugur dalam memprjuangkan demokrasi. Dan senasib dengan dua orang mahasiwa tersebut Danhy Seorang aktivis yang menayangkan film “Sexy Killer” ditangkap karena benar. Ini menunjukkan bahwa Kepolisian juga sedang dipimpin oleh pemimpin yang tidak baik.
3. Tak lepas dari itu di pemilu 2019 dibulan yang lalu kita bisa melihat ada begitu banyak kecurangan yang berpusat di papua. Buktinya bisa kita lihat dengan keriuhan di Papua saat ini. Bukan masalah pemindahan ibu kota saja yang diriuhkan oleh warga Papua tapi mereka jugan mengingikan refendum. Ini menyatakan bahwa mereka tak terima Jokowi sebagai pemimpin. Begitu juga yang terjadi di Aceh yang ada keinginan referendum dari masyarakatnya bahkan seorang tokoh masyarakat Muzakir Manaf juga mengatakan ingin referendum namun karena diancam oleh kepolisian tentu saja kabar tersebut terdiam sejenak.
4. Pemindahan ibu kota, tentu saja jika pemindahan ibu kota dilakukan maka akan banyak masalah ditimbulkan. Mulai dari dana sampai fungsinya dan keuntungannya harus dipertimbangkan. Kita tahu saat ini Indonesia memiliki begitu banyak hutang negara, anggaran yang kurang belum lagi mata uang melemah. Maka bisa disimpulkan bahwa pemindahan ibu kota memiliki kerugian yang begitu besar. Bisa kita lihat siapa dibalik konsep pemindahan ibu kota ini. Tentunya konsep ini di misi oleh cina. Dalam system penjajahan cina yang sudah kita ketahui . mereka menjajah dengan memasukkan warga negaranya ke dalam negara yang ingin dijajah atau dengan cara menjajah atau menyerang wilayah yang terdekat dengan perbatasan. kita dapat melihat bahwa cina sangat menguntungkan dalam konsep tersebut. Sehingga ini memicu pertempuran dengan berbagai negara. Jika Ibu kota pindah maka akan ada keriuhan di Papua bahkan Di Aceh dan Sumatra, Indonesia bisa terpecah belahkan. Dalam suatu peraturan negara kita ketahui bahwa didalamnya memiliki rakyat, wilayah dan pemerintahan. Namun jika suatau saat nanti ibu kota dipindahkan maka cina akan menguasai dan menyerang dengan begitu mudahnya.
5. Akhir-akhir ini Peraturan yang dilakukan dengan semena-mena. UU KPK dilemahkan dan RKUHP begitu melenceng. Disini penulis tidak terlalu membahasnya. Karena begitu banyak lembaran diahbiskan jika membahas permaslahan dalam keduanya. Namun intinya DPR Melemahkan UU KPK tentu saja akan melemahkan system Kontrol KPK kepada penguasa baik yang ada di DPR maupun yang ada dikabinet Jokowi sendiri.
6. Yang keenam Disini Jokowi penulis rasa tidak layak lagi jadi pemimpin untuk periode berikutnya. Kenapa? karena Penulis ibaratkan sebagai suami dan Wakilnya sevagi Istri yang sudah pikun sebelum pelantikannya. Apalagi dating pelakor dalam bentuk lebih busuk dari kita bayangkan. Jokowi gantengnya kelewatan, Istrinya soleha kelupaan. Bisa bayangkan untuk anak-anaknya bagaimana. Yang tersayangkan adalah penasehatnya, pembantunya, anak penasehatnya anak pembantunya. Mungkin jangan untuk makan. Tinggal serumah saja sudah sangat tidak nyaman. Maka penulis disini menyatakan. Dengan tegas dan lantang. Jokowi mundur secara terhormat. Atau….. 98 terulang !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
penulis katakan Hidup Mahasiswa. Lanjutkan perjuangan, pantang mundur sebelum
masalah selesai. Mati kita, stm maju, STM mati, emak-emak maju, emak-emak mati bapakbapak
maju. Jangan menyerah sampai masalah ini selesai. Kita didukung Usataz, dosen, guru dan yang
utama ibu-ibu kita semua.
0 komentar: