Kamis, 09 Juli 2020

Cara Menulis Cerita Pendek Menarik dan Terlihat Nyata Sehingga Menambah Minat Pembaca

    Dalam penulisan sebuah cerita pendek mungkin sebagian orang tidak mementingkan sesuatu hal yang harus diperhatikan atau ada hal yang perlu dicermati, namun sebagian orang hanya mementingkan tulisannya bagus dan dapat diterima saja. Namun, seharusanya dalaam menulis cerita pendek atau cerita lainya kita harus melihat suatu hal dan perlu mencermati hal tersebut. Atau lebih tepatnya kita menyadari apa yang kita tuliskan.

Mulai dari seluk beluk pembahasan permasalahan sampai penyelesaian masalahnya, berikut penulis rangkum beberapa cara menulis cerita pendek yang baik dan menarik minat pembaca :

1. Isi harus padat
    Untuk membuat Cerita menarik maka ada baiknya kita membuat isi lebih banyak atau banyak kata, namun harus memilki tanda tanya dari pembaca. Banyak cerita yang disukai pembaca, cerita yang penuh keheranan apa yang terjadi selanjutnya. Namun jika cerita mudah ditebak walaupun isi cerita padat maka pembaca akan cepat bosan. Akan tetapi jika isi cerita penasaran namun tidak mudah dipahami maka akan membuat penonton membaca berulang-ulang namun ada sebagian pembaca sangat menyukai ini, ada sebagian yang lain tidak menyukai cerita seperti ini

2. Lugas (To the point)
    Dalam menulis cerita pendek harus memiliki pola atau perencanaan, bagaimana watak penokohan, bagaimana karakteristiknya. Sehingga membuat penulis mudah memahami. Untuk menulis cerita pendek yang baik susunlah cerita dengan angkat seseorang dengan sebuah karakter utama dan berikan dia sebuah masalah untuk dihadapi oleh tokoh, lalu temukan jalan penyelesaiannya buat tokoh menemukan cara menyelesaikan permasalahannya. Namun usahakan menceritakan sebuah alur cerita yang menarik misalnya sebuah cerita tentang persahabatan, tentang perjalanan hidup yang membuat pembaca ingin terus membacanya karena menariknya cerita Anda.

3. Narasi
    Ingat bagi penulis cerpen membangun narasi adalah sesuatu hal sulit bagi pemula. Penulis sarankan harus banyak membaca-baca. Untuk membangun narasai yang baik kita harus memilki bayangan yang jelas dan harus focus pada permasalahan yang kita ceritakan tema, penokohan, dramatisir nya sesuai. Banyak penulis gagal dikarenakan tergoda dengan terlalu cepat mengungkap dengan orang lain tidak tahu.

4. Bahasa
    Tulis lah cerita anda dengan bahasa yang digunakan tidak jauh-jauh dengan permasalahan. Dikarenakan cerpen merupakan cerita yang singkat yang habis dibaca dalam sesasaat atau dalam sekali baca, berbeda dengan novel.
    Dalam menulis konflik atau permasalahan bisa ditulis diawal cerita atau dipertengahan cerita, namun banyak cerita menulis cerita di pertengahan cerita. bahkan akhir-akhir ini pemunculan masalah banyak dilakukan disaat hampi-hampir cerita berakhir namun mampu untuk menyelesaikannya. Namun bagi pemula harus mampu  mempertimbangkannya dikarenakan  kita harus mampu menguasai cerita kita seperti pada pembahasan nomor pertama. Jika tidak ingat baca kembali pada cerita pertama.

5. Aspek
    Dalam menulis cerita munculkanlah cerita dalam cerita sendiri atau cerita orang lain. Namun  cermatlah dalam melihat sebuah peristiwa sehingga cerita yang anda ceritakan ada bayangannya, dan perhatikan tokoh, latar dan peristiwanya dan dramatisirkan.
6. Tokoh
    Didalam cerita tentu saja memerlukan sebuah tokoh , maka setiap ada tokoh maka ceritakanlah sosok tokoh tersebut. Namun tidak perlu serinci (sejelas) novel.
    

    Dalam menceritakan cerpen tentu saja masih banyak hal lainnya yang harus dikuasai namun penulis rasa ini masih sangat sedikit dan tunggu artikel berikutnya untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang penulisan cerpen agar banyak pembaca kembali berulang-ulang pada anda.
    Cukup sekian semoga bermanfaat dan menambah ilmu pembaca. Boleh rekomendasikan cerpen dikolom komentar anda.


Previous Post
Next Post

0 komentar: