Kamis, 20 Agustus 2020

Bocah Bingung Di Pagi - Cerpen Lucu Yang Mengambarkan Hati Yang Sedang Berduka


Lucu Senyum Tawa Bocah

          Dipagi hari yang mendung, dihari libur yang panjang ia telah selesai mandi dan sangat rapi. Seperti biasa ia keluar dengan senyuman yang siapapun melihatnya ikut tersenyum juga lucu dan menawan.

         Di pagi jum’at itu ia ambil sepeda didepan rumah yang disandarkan di dinding depan terasnya. Dengan semangat penuh seperti hari biasanya ia mengayuh dan memulai bersepeda tanpa perlu di kawali lagi oleh orang tuanya. Kecepatan bersepeda yang diluar kesadarannya, ia mengayuhnya melewati halaman rumah ingin menyeberang ke jalan beraspal melewati got yang hanya terdapat papan kayu lalu didepannya jalan lintas kampungnya. Namun saying nasibnya ketika berada tepat dipapan kayu yang dibuatkan ayahnya untuk melewati jalan antara halaman rumah dengan jalan lintas beraspal tak sesuai harapannya. Papan terpeleset terjatuh kebawah got, ban depan tertabrak dinding got sepeda nya terangkat keatas disebabkan oleh roda ban belakang yang terjungkat ke atas dan ia tersentak kedepan terkenak stang lalu ia terjatuh kesamping kiri tepat berada didalam got yang telah ditumbuhi rumput dan kering akan air. Dari kejauhan aku melihat merasakan rasa sayang dan menahan senyumku dipagi itu yang sedang mengendarai sepeda motor dalam lamunan kemarahanku untuk membeli air susu kacang hijau kesukaan lalu tak terasa aku menajamkan kecepatan sepeda motorku untuk menolongnya. Namun aku telat menghampirinya, beberapa detik ia tertidur di tanah lalu ia bangun dengan cepat. Wajahnya tersipu malu, terlihat plong bengong melirik kesepedanya. Dengan rasa bengong  dan sakit yang ia tahankan lalu ia menolehkan wajahnya bukan ke arahku namun kearah lelaki gemuk dengan wajah temben yang berlawanan arah denganku yang sedang menuju pulang ke rumahnya, rasa geram dalam hati anak kecil itu mungkin tertahan melihat seseorang tertawa terbahak-bahak diatas kendaraan sepeda motor yang melihat ia terjatuh tersungkur. Aku melihat wajahnya yang comel , bengong dan memerah  terpesika malu terlihat seketika ingin juga membuat ku tertawa, namun aku menahan sekuat-kuatnya, lalu kulihat didepannya neneknya juga ikut terkaget-kaget dan terbangun melihat cucu kesayangannya terjatuh dipagi hari itu. 

“kenapa putra langsung tertawa didepannya ?” gumanku dalam hati yang terus melewat didepannya wajahku mulai tersenyum-senyum. 

            Ketika sudah begitu jauh aku melihat kembali ke belakang dengan memerhatikannya, tak lepas-lepas pemandangan nya memerhatikan putra yang tertawa-tawa bahagia lucu melihatnya jatuh tak terduga sampai-sampai mengangkatkan kakinya keatas diatas kendaraan scorppionya, anak laki-laki kecil itu seolah-olah ia menandakan orang yang menertawakannya sehingga tak sempat menoleh ke arahku yang sedang menahan tawa sejak ia terjatuh tersungkur balik kesakitan dimana alat kelaminnya mengenai stank sepeda. Aku lanjutkan perjalanan ku untuk membeli minum pagi kepasar dengan membayangkan Kejadian itu. “Inilah yang disebutkan, mau tertawa tapi takut dosa” hati ku bergumam dengan mimic wajah ku yang tak bisa dibohongi tertesenyum-senyum sendiri seolah sedang jatuh cinta. Namun pagi ini anak kecil yang tak kukenal nama telah mampu membuat hatiku sembuh dari luka. Seperti ingin kukatakan kepadanya aku mulai menyukai sikap anak lelaki itu.

            Sesampai di warung makan kupesankan segelas kacang hijau plus susu ditambah lagi dengan es batu yang bisa membuat hari ku segar pada pagi itu. Sambil kutunggu-tunggu selesai aku tersenyum-senyum sendiri sambil menahan tawa. Tak terasa semua orang memandangku dengan pandangan yang sangat aneh, membuat aku sadar apa yang tengah aku pikirkan ditengah keramaian pasar pada jum'at itu. Segera ku ambil kacang hijau yang telah selesai disajikan dalam sebuah bungkusan sambil menuju pulang kerumah dengan perasaan yang sayang dan wajahku tersenyum.

 "Doa ku untuk mu semoga menjadi anak yang baik" ucapku didalam hati



Previous Post
Next Post

0 komentar: