Apa kabar teman-teman, pada kesempatan ini penulis akan mencoba membahaskan tentang sebuah pilihan yang sangat sulit atau mudah bagi sebagian orang, namun pilihan tersebut belum tentu benar. Pilihan ini cenderung kepada tujuan hidup. Dimana ada saatnya teman-teman harus mulai bisa memilih bukan hanya sekedar pilihan saja. Tidak berbelit-belit penulis langsung saja pada intinya yaitu “Pilih Ngaji, Kuliah atau Kerja ”.
Di Indonesia, pilihan hidup dimulai saat umur 17 tahun dan diberi kesempatan untuk memikirkan selama 2 tahun atau 5 tahun untuk melanjutkan sebuah pendidikan. Jika sudah lebih maka pilihan terakhir adalah turun di dunia kerja. Sebelum kita memilih ke dunia kerja tentu kita harus dibekali terlebih dahulu dengan ilmu. Banyak orang cenderung sukses didunia kerja tanpa pendidikan. Tetapi ilmu yang didapat hanya didunia kerja saja. Namun berbeda dengan saaat ini ilmu tersebar dimana-mana. Pada zaman dahulu jika kita bekerja kita harus pandai-pandai memanfaatkan waktu untuk mencari ilmu Agama, agar amalan tidak sia-sia. Sebagian orang malahan biasanya cenderung tidak sempat menuntut ilmu sehingga ketika melakukan sesuatu pekerjaan di hadapkan dengan beberapa resiko, yaitu kegagalan dan kesuksesan.
Namun perlu diketahui, memilih bukan lah suatu yang mudah dikarenakan sebagin orang tidak mampu melihat mahiyahnya (bakatnya) atau tidak mengenali kemampuannya sehingga salah pilih adalah kecenderungan bagi beberapa orang. Pilihan yang sering dipikirkan adalah ketika seseorang dipuncak masa remaja. Di perkotaan dengan perkampungan tentu akan sangat berbeda pola pikir pemilihan tujuan hidup, ini dikarenakan oleh ketidak konsitenan. Pilihan yang konsitens akan lebih bisa membuat langkah bingkai masa depan yang jelas, tapi coba pilihlah pilihan yang sesuai dengan mahiyah(bakat) diri.
Namun hal yang sangat disayangkan adalah begitu banyak yang masih sering mempertanyakan pertayaan yang sangat sulit untuk diberikan jawaban yaitu adalah sebuah pertanyan tentang “Pilihan”. Padahal pilihan adalah suatu pertanyaan sangat memojokkan bagi penjawab, misalkana “Kapan kamu nikah ?” “Setelah tamat sekolah, kamu akan kemana ?” ini merupakan sebuah pertanyaan yang sangat sensitive dan memojokkan . Dimana perkara jodoh, rezeki dan maut adalah 3 hal yang rahasiakan oleh Allah Swt. Mungkin jika si penjawab menjawab belum tentu itu jawaban yang benar.
Teman-teman penulis ingin membagikan pengalaman, dimana kebiasaan pada masyarakat kita yang sering terjadi adalah ketika mereka sering memberikan sebuah pertanyaan tentang keputusan kamu akan melanjutkan tujuan hidup kemana. Sebenarnya ini adalah hal yang sangat tidak baik, tapi apa boleh buat penduduk kita saat ini rasa ingin tahunya meningkat dengan keberadaan penyeleksian yang sangat ketat. Perlu teman-teman ketahui, jika teman-teman adalah orang yang sangat sering bergaul di masyarakat maka teman-teman boleh menjawabnya tetapi dengan yang menambahkan kejengkelan pada si petanya. Misalkan jika ia bertanya “Kamu akan melanjutkan kuliah kemana ? “ ini merupakan pertanyaan yang sulit dijawab jika kita benar-benar sedang kita pikirkan karena otak kita sedang berproses kita kemana akan melanjutkan kuliah. Maka ada lebih baiknya teman-teman memberikan jawaban yang dapat memutuskan pertanyaan selanjutnya. Atau teman-teman bisa memberikan pertanyaan balik. Contohnya “Kira-kira saya cocoknya lanjut kemana.” Ini akan membuat si pemberi pertanyaan akan memikirkan jika benar-benar ingin memberikan saran atau benar-benar perhatian pada dirimu. Tapi jika ia bertanya hanya untuk mengetes kamu maka dia akan mencoba membulymu atau hal-hal lain yang membuat mu jengkel. Namun teman-teman harus bersiap-siap untuk memberikan jawaban yang simple-simpel misalkan “Saya ingin lanjut ke kampus a atau b” lebih baik teman-teman berikan jawaban dengan tempat-tempat terdekat lalu lihat reaksinya. Jika ia mulai menyarankan dan kamu tidak suka mendengar sarannya segera pontong pembicaraan dan alihkan ke hal lain. Karena keputusan tentang melanjutkan tujuan hidupmu adalah dirimu atau orang tua mu atau guru mu atau orang terdekatmu. Mereka lebih paham akan bakat mu dan lebih berpengalaman. Dan terlebih penting adalah dirimu.
Selain daripada itu penulis juga ingin membicarakan sedikit pencerahan mengenai pilihan 3 hal yang telah penulis sebutkan di paragraph pertama. Jika teman-teman memutuskan untuk kuliah. Maka memilih kuliah adalah keputusan yang sangat baik bagi teman-teman jika anda adalah penuntut ilmu yang masih ingin melajutkan pendidikan kepada perguruan tinggi yang memiliki prestasi. Didalam memilih kuliah tentu kita akan dihadapkan dengan pilihan jurusan dan prodi yang sesuai dengan kemampuan dan kemana arah kita menentukan tujuan hidup kita. Ini juga merupakan pilihan yang sangat membingungkan pada sebagian orang karena disebabkan oleh ketidak tahuan bakat dan minat. Namun tentunya disetiap kampus terdapat beberapa jurusan dan terdepat beberapa prodi dalam jurusan. Misalkan Jurusan TIK (Teknologi Informatika dan Komputer) didalam sebuah kampus terkadang hanya memiliki 2 prodi yaitu Teknik Informatika dan Teknik Rekayasa Jaringan Komputer atau kampus lain memiliki 4 atau lebih. Namun perlu teman-teman ketahui beberapa orang sering terbalik mengucapkan antara jurusan dan prodi namun teman-teman jangan terlalu bingung tentang permasalahan ini, dikarenakan sebagian hanya menyengaja hanya untuk membuat teman-teman bingung. Teman-teman tinggal saja melakukan seni kebodohan.
Jika teman-teman memutuskan untuk mengaji/mondok. Yakin dan percayalah ini keputusan yang sangat bagus (Indah). Karena ini adalah hal yang sangat kecil bisa dilakukan oleh orang banyak. Ingat ilmu dunia itu hanya setetes air namun banyak yang memperebutkannya. Namun ilmu akhirat itu sekolam air laut namun sangat sedikit orang yang berada didalamnya. Di akhir zaman ini, yakinlah teman-teman yang nantinya akan menjadi pemimpin dan sosok pemimpin yang baik. Karena ilmu akhirat yang teman teman peroleh tidak diperdapatkan dibangku kuliah, namun ilmu dunia juga dapat diperdapatkan dipondok. Dimana ilmu saraf atau nahu teman-teman akan dapat terbuka pikiran teman-teman yang akan menjadi secerah secerah cerahnya. Ilmu mantik yang teman-teman peroleh akan bisa mengatakan yang benar dan salah. Ilmu Tauhid yang teman-teman peroleh akan dapat mengenal lebih mengenal Allah. Ilmu fikih yang teman-teman peroleh akan dapat menjalani hari-hari sesuai dengan perintah agama. Di akhir zaman ini, jika teman-teman yang sudah bertekat untuk mengaji /mondok. Penulis sangatlah bersyukur.
Jika teman-teman memutuskan untuk bekerja . Ini merupakan pilihan yang sulit bagi beberapa orang , namun ingat lah kerja itu adalah ibadah, maka niatkan ia sebagai ibadah maka Insya Allah akan memberikan hasil yang baik untukmu. Didalam bekerja Rasulullah Saw telah mengajarkan kita untuk berperilaku jujur, dan jaga Akhlak dan sopan santun teman-teman. Didalam bekerja kita harus mampu untuk menetapkan disuatu pekerjaaan yang bisa memberikan kepada orang lain dan jangan sampai menzalimi yang lain. Pekerjaan yang paling baik dan bisa mengahsilkan penghasilan yang baik yaitu pedagang, peternak dan petani. Maka yang lebih baik adalah hasil yang kita peroleh adalah yang halal namun yang lebih baik adalah hasil yang kita peroleh adalah yang halal. Setiap pekerjaan tesebut seorang muslim dituntut memiliki mental boss bukan seorang karyawan , namun jika kita bekerja ditempat orang lain maka kita harus berusaha menjadi karyawan yang baik dan mempunyai cita-cita untuk menjadi boss dan membuka kan lapangan kerja kepada orang lain.
Nah dari ketiga pilihan tersebut Kita harus mampu membedakan antara keinginan dunia atau keinginan akhirat. Cenderung beberapa orang salah mengartikan tentang kehidupan, sehingga pilihan mampu membuatnya jatuh pada keputus asaan kelak. Maka setiap pilihan kita dianjurkan untuk meniatkan sebagai ibadah , agar kelak tujuan kita tetap terarah ke kehidupan hari akhirat sehingga tidak akan membuat kita terlalai dengan dunia, dan mendapat pahala dari setiap perbuatan yang kita lakukan.Demikian yang dapat penulis rangkumkan yang intinya teman-teman harus mampu melihat terlebih dahulu mahiyah teman-teman. Tulisan ini yang benar datangnya dari Allah dan yang salah dating nya dari saya pribadi. Terimakasih. Assalmualaikum Wr.Wb